Paripurna Hari Jadi Prov Riau ke 65 Gubri,Semangat Riau Unggul Dorong Produktivitas

Paripurna Hari Jadi Prov Riau ke 65 Gubri,Semangat Riau Unggul Dorong Produktivitas

Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar mengajak seluruh stakeholder untuk menjadikan tagline Hari Jadi ke 65 Provinsi Riau yaitu Riau Unggul sebagai wujud semangat untuk mendorong produktivitas serta meningkatkan kemandirian.

Disampaikan Gubri, saat menghadiri rapat paripurna DPRD Riau dalam peringatan  Hari Jadi ke 65 Provinsi Riau, di Ruang Rapat Paripurna DPRD Riau, Selasa (09/08/2022).

Gubri mengungkapkan, hal ini berpijak dari semangat Hari Jadi Ke 65 Provinsi Riau  yang mengangkat tema  "Bersama  menuju Riau lebih baik"  yaitu dengan tagline "Riau Unggul".

Sehingga, ia berharap ada upaya bersama untuk mewujudkan pembangunan menuju Riau lebih baik, agar masyarakat dapat sejahtera.

Pada kesempatan tersebut, pihaknya juga memaparkan mengenai pertumbuhan ekonomi di Provinsi Riau. Disebutkannya, aktivitas ekonomi mulai bangkit ditandai dengan realisasi investasi di Provinsi Riau untuk tahun 2021 sebesar Rp. 53,02 Triliun, atau peringkat 5 Nasional dan peringkat 1 di luar Pulau Jawa. 

Dimana  capaian realisasi investasi tersebut mencapai 107,98 persen dari target yang telah ditetapkan kepada Provinsi Riau untuk tahun 2021, yaitu sebesar Rp. 49,1 Triliun dengan serapan Tenaga Kerja sebanyak 61.388 orang. Sedangkan tahun 2022, telah ditetapkan target sebesar Rp. 60,46 Triliun kepada Provinsi Riau.

"Alhamdulillah realisasi Investasi sampai dengan Triwulan II (Januari - Juni 2022) telah mencapai 73,41 persen dari target 60,46 Triliun (peringkat 5 Nasional) dengan nilai realisasi investasi Rp. 44,4 Triliun dengan serapan tenaga kerja sebanyak 32.385 orang," kata Gubri.

Selanjutnya, ia menyampaikan, pertumbuhan ekonomi Riau semakin membaik, tumbuh sebesar 4,88 persen pada triwulan II 2022. Untuk pertumbuhan ekonomi Riau ini ditopang dari sektor industri pengolahan yang didominasi oleh komoditi turunan kelapa sawit yang tumbuh sebesar 26,19 persen.

Selain kelapa sawit, terdapat juga dari pertambangan dan penggalian kontribusi sebesar 24,4 persen, selanjutnya sektor pertanian, kehutanan dan perikanan kontribusi sebesar 24,34 persen.

"Dengan kondisi ini mengindikasikan bahwa komoditi unggulan (kelapa sawit) sebagai penopang utama perekonomian Provinsi Riau dan aktivitas masyarakat sudah mulai normal kembali," lanjutnya.

Orang nomor satu di Riau ini juga menerangkan, keunggulan Provinsi Riau juga dapat dilihat dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) terbesar kelima di Indonesia atau terbesar pertama di luar Pulau Jawa, dengan kontribusi sebesar 5, 22 persen terhadap PDB Nasional. 

"Untuk menjaga harga komoditi unggulan Provinsi Riau (kelapa sawit) yang ber fluktuatif, Pemerintah Provinsi Riau telah mengeluarkan Peraturan Gubernur Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penetapan Harga Tandan Buah Segar Kelapa Sawit," katanya.

Ia menambahkan, hal tersebut juga mendapatkan dukungan dari Provinsi di wilayah Sumatera, dimana tanggal 30 Juni 2022 telah disepakati Maklumat Lancang Kuning pada Rapat Koordinasi Gubernur se-Sumatera, yaitu mendorong Pemerintah Pusat mengeluarkan kebijakan/regulasi terkait pemerataan hilirisasi Sumber Daya Alam berbasis komoditi unggulan di Sumatera dan pembentukan Pusat Informasi Komoditi Pertanian dalam arti luas sebagai pusat informasi pemasaran di Sumatera. 

"Kami juga telah menyurati kepada Presiden RI terkait kebijakan percepatan ekspor CPO dan turunannya sebagai upaya meningkatkan harga TBS perkebunan kelapa sawit," ujarnya.

Ia menuturkan, hal tersebut untuk menyikapi penurunan harga sawit yang berdampak terhadap penurunan pendapatan masyarakat petani sawit di Provinsi Riau.

Komentar Via Facebook :